Kamis, 11 Juli 2019
Soal-soal Sistem Ekskresi
Sudah baca materi-materi diatas? Yuukk sekarang coba jawab pertanyaan berikut
- Jelaskan apa yang dimaksud dengan Sistem Ekskresi?
- Tulislah macam-macam organ ekskresi pada manusia beserta zat yang dihasilkannya!
- Ginjal merupakan alat ekskresi penting yang mempunyai beberapa fungsi, sebutkan fungsi tersebut?
- Tulislah bagian-bagian dari ginjal mulai dari luar ke dalam beserta nama lainnya!
- Sebutkan tiga tahap pembentukan urine dan jelaskan!
- Sebutkan lapisan-lapisan kulit beserta fungsinya?
- Mengapa bila kita berada dalam kondisi yang panas tubuh mengeluarkan banyak keringat, sangat berbeda ketika kita berada pada tempat dengan suhu dingin?
- Mengapa paru-paru merupakan organ ekskresi?
- Hati merupakan homoestatis Dalam prose metabolisme pada manusia dan mempunyai beberapa fungsi, sebutkan fungsi hati?
- Sebutkan 3 kelainan atau penyakit pada sistem ekskresi manusia!
Nah, kalau kalian sudah membaca dan memahami postingan sebelumnya tentang sistem eksresi, pasti mudah banget nih menjawabnya. Semangattt
Evaluasi Sistem Gerak
Latihan Soal Sistem Gerak
Pilihan
Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang
paling benar.
1. Pernyataan
berikut merupakan fungsi sistem organ:
1) Menyimpan
vitamin B1.
2) Menyimpan
energy dalam bentuk lemak.
3) Menyimpan
garam nineral kalsium karbonat.
4) Membentuk
sel-sel darah merah.
5) Menghasilkan
sel-sel imunitas.
Pernyataan yang bukan merupakan
fungsi sistem rangka, yaitu …
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 5
1 2. Manakah
pernyataan yang paling benar tentang osifikasi (penulangan)?
a. Osifikasi
endokondrium terjadi pada tulang pipih tengkorak.
b. Osifikasi
intramembran terjadi pada tulang pipa.
c. Pada
osifikasi intramembran terjadi penggantian tulang rawan menjadi tulang keras.
d. Osifikasi
endokondrium menyebabkan tulang tumbuh semakin panjang.
e. Osifikasi
intrakartilago diawali dengan deferensiasi sel-sel mesenkim.
3. Tulang
terdiri atas lapisan-lapisan yang jika disebutkan dari arah luar ke arah dalam
secara berurutan, yaitu …
a. Sumsum
tulang - endosteum- tulang spons - tulang kompak - periosteum
b. Sumsum
tulang – tulang kompak – periosteum – tulang spons – endosteum
c. Periosteum
– tulang kompak – tulang spons – endosteum – sumsum tulang
d. Tulang
spons – sumsum tulang – endosteum – tulang kompak – periosteum
e. Sumsum
tulang – tulang spons – tulang kompak – endosteum – periosteum
4.Tipe
persendian yang terjadi antara tulang atlas dengan tulang tengkorak, yaitu…
a. Engsel
b. Pelana
c. Peluru
d. Putar
e. Kondiloid
5. Manakah
peernyataan tentang sifat otot rangka yang paling benar?
a. Kontraktilitas,
yaitu mampu merenggang melebihi panjang otot semula.
b. Tonus,
yaitu tidak memiliki ketegangan sedikitpun saat relaksasi.
c. Eksitabilitas,
yaitu mampu merespons dengan kuat apabila ada stimulasi impuls saraf.
d. Ektensibilitas,
yaitu dapat kembali ke ukuran semula saat berkontraksi.
e. Elastisitas,
yaitu mampu berkontraksi dan merenggang.
6. Bagian
ujung otot yang melekat pada tulang yang tidak bergerak ketika otot
berkontraksi disebut …
a. Kepala
otot
b. Empal
otot
c. Insersio
d. Origo
e. Tendon
7. Setelah
otot bekerja terus-menerus akan terasa lelah. Hal ini disebabkan oleh …
a. Terbentuknya
asetilkolin
b. Terjadi
penimbunan laktasidogen
c. Penimbunan
asam laktat
d. Tubuh
kekurangan keratin fosfat
e. Tubuh
kekurangan ion Ca2+
8. Energi
kontraksi otot dapat berasal dari beberapa sumber, kecuali …
a. ATP
b. ADP
c. Keratin
fosfat
d. Glikogen
e. Kalsium
fosfat
9. Keadaan
otot bisep dan trisep ketika kita mengangkat lengan bawah adalaah …
a. Otot
bisep berkontraksi, sedangkan otot trisep relaksasi
b. Otot
bisep relaksasi, sedangkan otot trisep kontraksi
c. Otot
bisep dan trisep berkontaksi bersama-sama
d. Otot
bisep dan trisep relaksasi bersama-sama
e. Otot
bisep dan otot trisep saling berhimpitan
10. Kerusakan
dan keausan tulang rawan pada persendian disebut …
a. Osteoarthritis
b. Ankilosis
c. Dislokasi
d. Gaut
artritis
e. Artritis
sika
Soal Tentang Sistem Reproduksi
Assalamualaikum wr.wb.
1. Tujuan makhluk hidup berkembang biak adalah...
a. untuk berevolusi
b. untuk menyalurkan birahi
c. untuk melestarikan spesiesnya
d. untuk menambah aktivitas
e. sebagai tanda kedewasaan
2. Tempat bertemunya sel sperma dan sel telur terjadi pada...
a. tuba falopi
b. uterus
c. serviks
d. ovarium
e. vagina
3. Hormon yang berperan dalam proses penebalan dinding rahim (endometrium) adalah...
a. Giberelin
b. LH
c. Auksin
d. Estrogen dan Progesteron
e. FSH
4. Proses penempelan bagian blastosol dengan endometrium dinamakan...
a. organogenesis
b. implantasi
c. spermatogenesis
d. gastrulasi
e. oogenesis
Jawab soal berikut dengan benar!
Setelah memahami, materi yang telah dipaparkan mengenai anatomi sistem reproduksi, bagaimana proses pembentukan bayi, gangguan pada sistem reproduksi dan yang lainnya. Yuk, mari kita evaluasi mengenai materi yang telah di pelajari!
Pilih satu jawaban yang paling tepat!
a. untuk berevolusi
b. untuk menyalurkan birahi
c. untuk melestarikan spesiesnya
d. untuk menambah aktivitas
e. sebagai tanda kedewasaan
2. Tempat bertemunya sel sperma dan sel telur terjadi pada...
a. tuba falopi
b. uterus
c. serviks
d. ovarium
e. vagina
3. Hormon yang berperan dalam proses penebalan dinding rahim (endometrium) adalah...
a. Giberelin
b. LH
c. Auksin
d. Estrogen dan Progesteron
e. FSH
4. Proses penempelan bagian blastosol dengan endometrium dinamakan...
a. organogenesis
b. implantasi
c. spermatogenesis
d. gastrulasi
e. oogenesis
Jawab soal berikut dengan benar!
- Mengapa makhluk hidup perlu berkembang biak? Bagaimana jika makhluk hidup tidak berkembangbiak? Jelaskan!
- Jelaskan anatomi sistem reproduksi wanita berdasarkan gambar dibawah ini!
- Jelaskan anatomi sistem reproduksi laki-laki berdasarkan gambar dibawah ini!
- Sebutkan apa saja gangguan kesehatan pada sistem reproduksi!
Sistem Reproduksi Wanita |
Sistem Reproduksi Laki-Laki |
Rabu, 10 Juli 2019
Gangguan dan Teknologi Sistem Gerak
I. GANGGUAN SISTEM GERAK
A. Gangguan pada Tulang
1. Fruktur adalah patah tulang, terjadi ketika jika tenaga yang melawan tulang lebih besar daripada kekuatan tulang.
2. Gangguan tulang belakang
a. Kifosis adalah bentuk tulang belakang melengkung kea rah luar tubuh atau ke belakang yang mengakibatkan penderita menjadi terlihat bongkok.
b. Lordosis adalah tulang belakang bagian lumbar (pinggang) melengkung ke arah dalam tubuh atau ke depan.
c. Scoliosis adalah tulang belakang melengkung ke samping kiri atau ke samping kanan yang membuat penderita bungkuk ke samping.
d. Sublubrikasi adalah kelainan pada tulang belakang bagian leher yang menyebabkan kepala berubah ke arah kiri atau kanan.
3. Gangguan fisiologis tulang
a. Osteoporosis adalah tulang rapuh, keropos dan mudah patah.
b. Rakitis adalah pelunakan tulang pada anak-anak karena kekurangan atau gangguan metabolisme vitamin D, magnesium, fosfor, dan kalsium.
c. Mikrosefalus adalah kelainan pertumbuhan tengkorak sehingga kepala berukuran lebih kecil dari ukuran normal.
d. Hidrosefalus (kepala air) adalah gangguan aliran cairan di dalam otak (cairan serebro spinal) yang menyebabkan pelebaran rongga tempurung otak, sehingga kepala membesar.
e. Layu (semu) tulang tidak bertenaga akibat infeksi, misalnya infeksi sifilis.
B. Gangguan pada Sendi
1. Terkilir atau keseleo (sprain) adalah gangguan sendi akibat gerakan yang tidak biasa, dipaksakan, atau bergerak secara tiba-tiba. Terkilir dapat menyebabkan memar, bengkak, dan rasa sakit.
2. Dislokasi adalah pergeseran tulang penyusun sendi dari posisi normal.
3. Osteoarthritis adalah kerusakan dan keausan tulang rawan yang berfungsi sebagai bantalan pada sendi.
4. Anikilosis adalah sendi tidak dapat digerakkan dan ujung-ujung antartulang terasa bersatu.
5. Urat sendi adalah robeknya selaput sendi yang diikuti oleh terlepasnya ujung tulang sendi.
6. Artritis adalah peradangan pada sendi, yang disertai bengkak, kaku, keterbatasan bergerak, dan rasa sakit.
C. Gangguan pada Otot
1. Hipertrofi adalah gangguan akibat otot yang berkembang menjadi lebih besar.
2. Atrofi adalah gangguan akibat otot yang mengecil.
3. Distrofi otot adalah penurunan kemampuan otot karena kelainan genetic.
4. Tetanus adalah penyakit kejang otot.
5. Kram adalah keadaan saat otot tiba-tiba terasa tegang, sulit digerakkan dan disertai rasa nyeri.
6. Miastenia gravis adalah ketidakmampuan otot berkontraksi sehingga penderita mengalami kelumpuhan.
7. Otot robek adalah robeknya serabut otot yang berakibat bengkak, rasa nyeri dan pendarahan.
8. Otot terkilir (strain) adalah robeknya otot bagian tendon karena terenggang melebihi batas normal.
II. TEKNOLOGI SISTEM GERAK
· Peneymbuhan patah tulang
1. Pemasangan gips, yaitu bahan kapur yang diletakkan di sekitar tulang yang patah.
2. Pembidaian, yaitu dengan menempatkan benda keras di sekeliling tulang yang patah.
3. Pembedahan internal, yaitu pembedahan untuk menempatkan batang logam atau piringan pada tulang yang patah.
4. Penarikan (traksi), yaitu menggunakan beban untuk menahan anggota gerak yang mengalami deformitas dan mempercepat penyembuhan.
· Penyembuhan kanker/ tumor tulang
1. Kemoterapi, biasanya menggunakan obat-obatan yang sangat kuat untuk mencoba membunuh sel kanker.
2. Radioterapi, yaitu pengobatan kanker dengan menggunakan sinar radioaktif seperti sinar X, electron, sinar gamma, atau partikel lain.
3. Operasi, bertujuan untuk menghilangkan tumor local pada tulang.
· Penggantian sendi
· Transplantasi sumsum
· Penanggulangan skioliosis kongenitalis
· Implant
· Tangan bionic
· Kaki bionic
· Kursi roda
· Penanggulangan kaki O
· Vikosuplementasi
DAFTAR PUSTAKA
Irmaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga
DAFTAR PUSTAKA
Irmaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga
Otot Rangka
OTOT RANGKA
Otot rangka adalah otot yang melekat pda tulang dan dapat bergerak secara aktif untuk menggerakkan tulang sehingga disebut alat gerak aktif. Fungsi otot rangka adalah sebagai berikut:
1. Pergerakan.
2. Menopang dan mempertahankan postur tubuh.
3. Produksi panas.
4. Kontraktilitas.
5. Eksitabilitas.
6. Ekstrensibilitas.
7. Elastisitas.
A. Struktur Otot Rangka
Area otot rangka terdiri atas kepala otot (muskulus kaput), empal otot (muskulus venter), dan ekor otot (muskulus kaudal). Kepala otot dan ekor otot merupakan jaringan ikat padat kuat yang disebut tendon. Tendon adalah tempat melekatnya otot pada tulang. Tendon dibagi menjadi dua jenis, yaitu origo dan insersio. Empal otot merupakan area otot bagian tengah yang bentuknya menggembung.
Secara keseluruhan otot dibungkus oleh selapis jaringan ikat agak padat yang disebut epimisium. Epimisium dapat dilihat dengan mata dan tampak seperti selubung putih. Di dalam epimisium terdapat beberapa berkas serat-serat otot yang disebut fasikulus. Setiap fasikulus dibungkus oleh selubung tipis perimysium. Sel serat otot secara individual dibungkus oleh jaringan ikat halus endomisium. Dibawah endomisium terdapat membrane sel otot yang disebut sarkolema.
B. Mekanisme Kerja Otot
1. Komponen Struktur Otot yang Berperan dalam Kerja Otot
· Myofibril, berbentuk seperti silindris yang memanjang sepanjang otot lurik dan mengandung filament aktin dan myosin.
· Sarkomer, unit structural dan fungsional terkecil dari kontraksi otot pada myofibril.
· Aktin, filament kontaktil yang tipis serta memiliki sisi aktif dan situs pengikatan.
· Myosin, protein filament yang lebih tebal dan memiliki penonjolan yang dikenal dengan kepala myosin.
· Tropomiosin, sebuah protein aktin pengikat yang mengatur kontraksi otot.
· Troponin, protein kompleks yang melekat pada tropomiosin.
2. Sumber Energi untuk Gerak Otot
· ATP
· Keratin fosfat
· Glikogen
3. Tahapan Mekanisme Kerja Otot
· Impuls saraf tiba di neuromuscular junction, mengakibatkan pembebasan asetilkolin. Kehadiran asetilkolin memicu depolarisasi yang kemudian menyebabkan pembebasan ion Ca2+ dari reticulum sarkoplasma.
· Meningkatnya ion Ca2+ menyebabkan ion ini terikat pada troponin, sehingga mengakibatkan perubahan struktur troponin tersebut. Perubahan struktur troponin karena terikatnya ion Ca2+ akan menyebabkan terbukanya daerah aktif tropomiosin yang semula tertutup oleh troponin. Hal tersebut membuat kepala myosin mampu berikatan dengan filament aktin dan membentuk aktimiosin.
· Perombakan ATP akan membebaskan energy yang dapat menyebabkan myosin mampu menarik aktin ke dalam dan juga melakukan pemendekan otot. Hal ini terjadi di sepanjang myofibril pada sel otot.
· Myosin akan terlepas dari aktin dan jembatan aktomiosin akan terputus ketika molekul ATP terikat pada kepala myosin. Pada saaat ATP terurai, kepala myosin dapat bertemu lagi dengan aktin pada tropomiosin.
· Proses kontraksi otot dapat berlangsung selama terdapat ATP dan ion Ca2+. Pada saat impuls berhenti, ion Ca2+ akan kembali ke reticulum sarkoplasma. Troponin akan kembali ke kondisi semula dan menutupi daerah tropomiosin, sehingga menyebabkan otot berelaksasi.
C. Sifat Kerja Otot
1. Otot antagonis adalah otot yang bekerja saling berlawanan, sehingga menghasilkan gerakan yang berlawanan. Contohnya otot bisep dan otot trisep. Gerakan antagonis pada tubuh, antara lain:
a. Ekstensi (meluruskan) dan fleksi (membengkokkan), misalnya gerakan otot trisep dan otot bisep untuk mengangkat dan menurunkan lengan bawah.
b. Abduksi (menjauhi badan) dan adduksi (mendekati badan), misalnya gerakan tangan sejajar bahu dan sikap sempurna (tangan ke bawah).
c. Depresi (ke bawah) dan elevasi (ke atas), misalnya gerakan kepala menunduk dan menengadah.
d. Supinasi (menengadah) dan pronasi (menelungkup), misalnya gerakan telapak tangan menengadah dan gerakan telapak tangan menelungkup.
e. Inversi adalah gerak memutar kaki kea rah dalam tubuh sehingga sisi medial telapak kaki terangkat (kombinasi supinasi dan adduksi). Eversi adalah gerak memutar kaki ke arah luar tubuh sehingga sisi lateral telapak kaki terangkat (kombinasi pronasi dan abduksi).
2. Otot sinergis adalah otot yang saling mendukung kerja satu sama lain, sehingga menghasilkan gerakan satu arah. Contohnya otot pronator teres dan otot pronator quardratus menyebabkan telapak tangan menengadah atau menelungkup, serta otot-otot antartulang rusuk yang bekerja bersama-sama ketika menarik napas.
DAFTAR PUSTAKA
Irmaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Erlangga